Jangan Asal Ngomong Pada Anak
foto : www.soundvision.com |
Begini ceritanya...
Suatu malam, seperti biasa sebelum tidur, memberikan susu untuk si kecil. Melihatnya kurang merespon, saya pun sedikit "mengancam atau menakut-nakuti" dengan tujuan agar susunya segera diminum. Strategi ancaman memang menjadi senjata andalan yang paling mudah dan bisa lebih cepat direspon oleh anak. Saya katakan, "ayo susunya diminum, kalau gak, ummi buang ya." Ancaman itu pun berhasil, ia segera meminum susunya. Saat itu serasa lega karena hajat sudah terpenuhi.
Tapi, ternyata cerita tidak berakhir sampai disitu. Ada memori yang terekam oleh anak, bahwa "makanan atau minuman boleh dibuang". Efek dari ucapan itu baru dirasakan kemudian hari. Belakangan, saya mendapatinya membuang makanan ataupun minuman yang tidak ia habiskan. Walau sudah beberapa kali diingatkan agar makanan yang tidak habis boleh disimpan saja, jangan dibuang. Tapi belum berhasil. Muncullah penyesalan atas ucapan sebelumnya.
Ya, jangan asal ngomong pada anak. Menjadi pelajaran bagi saya khususnya agar betul-betul menjaga setiap kata yang terucap pada anak. Kiranya lebih tepat bila masa itu saya meminta responnya dengan cara yang positif. Tanpa menggunakan kata-kata yang berasosiasi negatif. Bisa dengan hadiah atau pujian. "Ayo minum susunya, kalau habis nanti ummi bacakan cerita yang adek suka." Atau "ayo minum susunya, kalau habis nanti ummi gendong belakang". Lebih seneng ya mendengarnya.
#psikologiislami
#parenting
#ceritaummi002
Oleh : Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi
(Psikolog, Biro Kajian BPKK DPD PKS Banyumas)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete