Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Karakter Kualitas Kader.

1. استقامة المعنوية

Maknanya adalah mentalitas dan ruhiyah yang istiqomah. Agar gerakan dakwah kita tetap mendapatkan maiyyatullah atau selalu mendapatkan kebersamaan bersama Allah swt maka kita harus selalu memiliki kekuatan hubungan dengan Nya.  Istiqomah maknawiyah bukan hanya aspek mutabaah yaumiyah saja tetapi substansinya adalah bagiamana mendapatkan maiyyatullah. Dalam hadist qudsi Allah swt memberikan petunjuk bagaimana caranya agar kita medapatkan maiyyatullah.
"Allah swt berfirman: aku adalah yang ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak menghianati rekannya. Jika dia berkhianat maka aku keluar dari kebersamaan mereka berdua" (Hr abu dawud dari abu hurairoh)
"Sesungguhnya Allah swt berfirman, barangsiapa memusuhi wali Ku sungguh aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai daripada hal hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hambaku tidak henti-hentinya mendekat kepada Ku dengan ibadah ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi matanya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada Ku, Aku pasti memberinya dan jika ia meminta perlindungan kepada Ku, Aku pasti melindunginya. (Hr bukhari).
Dengan maiyyatullah maka insyaa Allah, Allah ta'ala akan mengabulkan permohonan doa kita dan melindungi kita sebagaimama Allah ta'ala melindungi Musa As dari kejaran firaun dengan membelah lautan menjadi jalan (asyuara :61-63) atau ketika Allah melindungi Rasulullah saw dan abu bakar ra ketika berlindung di dalam gua dari kejaran kaum quraisy (at taubah :40) atau seperti abdullah bin wasyi seorang tabiin yang dicari cari oleh panglima perangnya ketika akan berangkat berjihad ke afganistan. Beliau dicari cari panglima karena sang panglima berharap  doa dan kesertaannya dalam jihad. Panglima berharap kesertaan abdullah bin wasyi bisa menjadikan wasilah kebersamaan Allah ta'ala dalam berperang . Sampai kemudian sang panglima berkata bahwa satu jari beliau (dalam berdoa) lebih penting dari ribuan pasukan, karena itulah yang akan memancing turunnya pertolongan dari Allah swt.
Maka menjadi niscaya bagi setiap kader  agar dalam setiap aktifitasnya berusaha untuk menguatkan maknawiyah agar mendapatkan maiyyatullah. Apabila maiyyatullah ada pada diri 1 kader  maka insyaa Allah akan memberikan makna bahwa ia memiliki kekuatan sama dengan 1000 orang biasa.

 2. نضوج الفكرة

Kematang fikroh ini diawali dengan pemahan yang utuh dan menyeluruh tentang dien ini. Sehingga sebagai kader dakwah kita tidak akan sembrono dalam bertindak. Kematangan fikroh ini juga berarti kematangan pikiran yang jernih dalam melihat berbagai permasalahan ummat sehingga mampu memberikan solusi yang tepat dan solutif. Tidak seperti kaum khawarij, yang shalatnya sangat bagus, puasanya sangat bagus dan tilawahnya sangat bagus namun tidak melewati selangka mereka dan mereka terlepas dari dien sebagaimana terlepasnya anak panah dari busurnya. Sebagaimana seperti hadist yang telah di riwayatkan imam bukhori tentang kisah dzul khuwaishirah seseorang yang menjadi cikal bakal kaum khawarij.

3. متانةالصف

 Kader yang memiliki soliditas shaf adalah kader yang menjalankan rukun rukun dalam usrah dengan saling mengenal, saling memahami dan saling menanggung. Yang diantara mereka saling menjaga lisan sehingga terhindar perselisihan, saling melapangkan dada atas kekhilafan saudara saudara seperjuangan sehingga akan  timbul rasa mahabbatu akhihi kama hababati nafsihi yang saling mencintai diantara mereka seperti mencintai dirinya sendiri dan puncaknya karakter itsar dalam diri kader muncul dan kuat tertanam. Sebagaimana kisah pershabatan kaum anshar dan muhajirin yang sangat fenomenal dan di abadikan dalam qs al hasyr :9.

4.  حيوية الحركة

Sikap dan tekad yang kuat untuk selalu bergerak ini berarti sikap sebagaimana motivasi yang kuat dari abu bakar ra ketika dalam perang uhud tersiar kabar bahwa rasulullah saw syahid. Maka beliau tidak kehilangan semangat untuk terus bergerak berperang dengan memotivasi para shahabat dengan ucapan "kalau beliau gugur lalu buat apa kita hidup? Lanjutkan jihad sampai mati bersama rasulullah saw" semangat inilah kemudian yang memberi motivasi para shahabat dalam melanjutkan perang. Kisah yang indah dari para shabat dalam perang uhud. Kisah hayawiyatul harakah dari abu bakar dan para sahabat dalam perang uhud ini diabadikan oleh Allah taala dalam surah al imron 146-148.
Jangan sampai sikap kader seperti sikap bani israil ketika diajak berperang kemudian berkata:
 فازهب انت و ربك فقاتلا انا ها هناقاعدو ن
"Karena itu pergilah kamu bersama tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja" (almaidah:24)
Atau juga jangan sampai seperti kaumnya nabi isa as yang justru mempertanyakan kemampuan Allah untuk menurunkan hidangan dari langit sebagai tanda kekuasaannya. Sikap yang kurang sopan karena mempertanyakan kemampuan Allah swt sebagaimana terkisah dalam al quran surat almaidah 112-114.
Maka jadilah kader seperti para sahabat pada saat menjelang perang badar ketika diajak berperang oleh rasulullah saw para sahabat berkata:  "Silahkan engkau wahai rasulullah berperang bersama tuhanmu dan kami bersama sama"
Wallahu alam bishowab.

Banyumas, 12 februari 2016
(Ditulis kembali dr taujih ust. Musyafa ahmad rahim pd tahun 2013)

Post a Comment for "4 Karakter Kualitas Kader."