Satu Tahun Stasiun Kebasen Kembali Beroperasi, Dari Aspirasi Warga hingga Simpul Harapan Mobilitas
banyumas.pks.id - Peluit kereta kembali terdengar di Stasiun Kebasen. Tidak lagi sekadar lewat, tetapi berhenti. Orang-orang turun, sebagian naik, sebagian lain sekadar menunggu. Tepat satu tahun sejak kembali melayani naik-turun penumpang, stasiun kecil di selatan Banyumas ini perlahan menemukan denyutnya kembali.
Momentum itu ditandai dengan kegiatan tasyakuran satu tahun pengoperasian layanan penumpang yang digelar di Stasiun Kebasen, Kabupaten Banyumas. Sebuah perayaan sederhana, namun sarat makna: menandai kembalinya fungsi stasiun yang sempat lama mati suri.
Reaktivasi Stasiun Kebasen bukanlah cerita yang lahir tiba-tiba. Ia berangkat dari aspirasi warga yang menginginkan akses transportasi lebih dekat dan terjangkau. Selama bertahun-tahun, warga Kebasen dan sekitarnya harus menuju Purwokerto atau Kroya untuk sekadar naik kereta api.
Aspirasi itu disampaikan kepada Yanuar Arif Wibowo, Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dari jalur inilah, dorongan pengaktifan kembali Stasiun Kebasen disampaikan hingga ke Kementerian Perhubungan.
Respons pemerintah datang bertahap. Setelah puluhan tahun tak melayani penumpang, Stasiun Kebasen mulai diuji coba pada 18 Desember 2024. Lima hari berselang, tepatnya 23 Desember 2024, stasiun ini resmi kembali beroperasi sebagai stasiun naik-turun penumpang.
Kini, Stasiun Kebasen melayani perjalanan Kereta Api Serayu dan Bengawan. Dengan fasilitas yang diperbarui, stasiun ini diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas warga, tetapi juga menjadi pengungkit ekonomi lokal.
Dalam peringatan satu tahun beroperasinya Stasiun Kebasen, Yanuar Arif Wibowo menegaskan bahwa kehadiran stasiun harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Menurutnya, stasiun tidak cukup hanya berfungsi sebagai tempat naik dan turun penumpang. Lebih dari itu, ia harus menjadi simpul mobilitas yang mendorong pertumbuhan wilayah.
“Ketika bepergian menjadi lebih mudah dan efisien, peluang ekonomi ikut terbuka. Kebasen memiliki Bendung Gerak Serayu, potensi wisata, kuliner, dan sumber ekonomi lainnya. Stasiun ini harus tumbuh dan berkembang bersama lingkungannya,” ujar Yanuar.
Setahun berjalan, Stasiun Kebasen terus berkembang. Bangunan yang dulu sunyi kini kembali menerima langkah kaki, membawa harapan kecil: bahwa rel yang aktif bukan hanya menghubungkan kota, tetapi juga membuka jalan bagi kehidupan warga di sekitarnya.
.jpeg)
Post a Comment for "Satu Tahun Stasiun Kebasen Kembali Beroperasi, Dari Aspirasi Warga hingga Simpul Harapan Mobilitas"