Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kabupaten Banyumas

Kabupaten Banyumas


Kabupaten Banyumas.png
Lambang Kabupaten Banyumas
 
Moto: Rarasing Rasa Wiwaraning Praja
Semboyan: Banyumas SATRIA
(Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, dan Aman)


Locator kabupaten banyumas.gif
Peta lokasi Kabupaten Banyumas
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦚꦸꦩꦱ꧀
Koordinat: 7°25'26.85"S - 109°13'48.59"T
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaKota Purwokerto
Pemerintahan
 - BupatiIr. H. Achmad Husein
 - DAURp1.127.939.938.000.-(2013)
Luas1.329,02 km2
Populasi
 - Total1.578.129 jiwa (2013)
 - Kepadatan1.187,44 jiwa/km2
Demografi
 - BahasaJawa Banyumasan, Sunda (dialek Banyumas), Indonesia
 - Kode area telepon0281
Pembagian administratif
 - Kecamatan27
 - Kelurahan331
Simbol khas daerah
 - Flora resmiNagasari
 - Fauna resmiBurung Trocokan
 - Situs webwww.banyumaskab.go.id

Kediaman resident Banyumas pada tahun 1905.

Sociëteit "De Harmonie" (klub untuk orang Belanda) di Banyumas (1900-1905).
Kabupaten Banyumas (bahasa Jawa Banyumasan: Hanacaraka ê¦¨ê¦šꦸꦩꦱ꧀​) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purwokerto. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes di utara; Kabupaten Purbalingga,Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen di timur, serta Kabupaten Cilacap di sebelah selatan dan barat. Gunung Slamet, gunung tertinggi di Jawa Tengah terdapat di ujung utara wilayah kabupaten ini.
Kabupaten Banyumas merupakan bagian dari wilayah budaya Banyumasan, yang berkembang di bagian barat Jawa Tengah. Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Banyumasan, yakni salah satu dialek bahasa Jawa yang cukup berbeda dengandialek standar bahasa Jawa ("dialek Mataraman"). Masyarakat dari bahasa dan daerah lain kerap menjuluki "bahasa ngapak" karena ciri khas bunyi /k/ yang dibaca penuh pada akhir kata (berbeda dengan dialek Mataraman yang dibaca sebagai glottal stop).


Geografis 

Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman dan pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak di lereng Gunung Slamet sebelah selatan.
Bumi dan kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M dan masih aktif.
Keadaan cuaca dan iklim di Kabupaten Banyumas memiliki iklim tropis basah. Karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4° C - 30,9° C.

Batas wilayah 

Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah:
UtaraGunung Slamet, kabupaten Tegal dan kabupaten Pemalang
SelatanKabupaten Cilacap
BaratKabupaten Cilacap dan kabupaten Brebes
TimurKabupaten Purbalingga, kabupaten Kebumen, dan kabupaten Banjarnegara

Pembagian administratif 

Kabupaten Banyumas terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 301 desa dan 30 kelurahan.
Ibukota Kabupaten Banyumas adalah Purwokerto, dimana meliputi kecamatan Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, dan Purwokerto Utara. Purwokerto dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Purwokerto kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Banyumas.
Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Banyumas adalah: Banyumas, Ajibarang, Wangon,Sokaraja, Buntu dan Sumpyuh .

Kecamatan 

Daftar kecamatan di Kabupaten Banyumas beserta data lainnya
Nama kecamatanJumlah pendudukLuas wilayah (km2)Jumlah kelurahanJumlah desa
Cilongok95.359 Jiwakm2 
Ajibarang83.290 Jiwakm2 
Sumpiuh82.963 Jiwakm2 
Purwokerto Selatan80.891 Jiwakm2 
Sokaraja79.356 Jiwakm2 
Purwokerto Timur76.993 Jiwakm2 
Wangon71.105 Jiwakm2 
Sumbang70.172 Jiwakm2 19
Purwokerto Barat69.547 Jiwakm2
Pekuncen66.105 Jiwakm2 
Purwokerto Utara65.351 Jiwakm2 
Kembaran65.123 Jiwakm2 
Kemranjen62.511 Jiwakm2 
Karanglewas61.060 Jiwakm2 
Banyumas58.707 Jiwakm2 
Jatilawang55.995 Jiwa54,5 km2 
Kedung Banteng53.250 Jiwakm2 
Rawalo52.494 Jiwakm2 
Patikraja49.173 Jiwakm2
Kalibagor46.329 Jiwakm2 
Tambak44.514 Jiwakm2 
Gumelar42.749 Jiwakm2 
Baturaden42.442 Jiwakm2 
Lumbir35.105 Jiwakm2 
Purwojati33.352 Jiwakm2 
Somagede28.157 Jiwakm2 
Kebasenkm2 

Kepala pemerintahan 

  1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
  2. R. Ngabehi Merta Sura (1583-1600)
  3. R. Ngabehi Merta Sura II, Ngabehi Kalidethuk (1601 - 1620)
  4. R. Adipati Mertayuda I, Ngabehi Bawang (1620 - 1650)
  5. R. Tumenggung Mertayuda II, R.T. Seda Masjid/R.T. Yudanegara I (1650-1705)
  6. R. Tumenggung Suradipura (1705 - 1707)
  7. R. Tumenggung Yudanegara II, RT. Seda Pendapa (1745)
  8. R. Tumenggung Reksa Praja (1749)
  9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta dan bergelar Danureja I
  10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1780)
  11. R. Tumenggung Tejakusuma, Tumenggung Keong (1788)
  12. R. Tumenggung Yudanegara V (1816)
  13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 - 1830) Kanoman: R. Adipati Broto Diningrat (RT. Martadireja)
  14. R.T. Martadireja II (1832 - 1882) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang)
  15. R. Adipati Cokronegara I (1832 - 1864)
  16. R. Adipati Cokronegara II (1864 - 1879)
  17. Kanjeng Pangeran Arya Martadiredja III (1879 - 1913)
  18. KPAA Ganda Subrata (1913 - 1933)
  19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
  20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
  21. R.E. Budiman (1953 - 1957)
  22. M. Mirun Prawiradireja (30 Januari 1957 s/d 15 Desember 1957)
  23. R. Bayu Nuntoro (15 Desember 1957 - 1960)
  24. R. Subagyo (1960 - 1966)
  25. Letkol Inf. Soekarno Agung (1966 -1971)
  26. Kol. Inf. Pudjadi Jaring Bandayuda (1971 - 1978)
  27. Kol. Inf. RG. Rudjito (1978 - 1988)
  28. Kol. Inf. Djoko Sudantoko, S.Sos. (1988 - 1998)
  29. Kol. Art. HM. Aris Setiono, S.H., S.I.P. (1998 - 2008)
  30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - 2013)
  31. Ir. H. Achmad Husein (2013 - sekarang)

Transportasi 

Kabupaten Banyumas dilalui jalan negara yang menghubungkan kota Tegal-Purwokerto, Purwokerto-Temangggung-Magelang/Semarang, serta jalan lintas selatan Bandung-Yogyakarta-Surabaya. Wangon merupakan persimpangan jalur Yogyakarta-Bandung dan Tegal-Cilacap.
Angkutan umum bis antarkota di antaranya jurusan Jakarta, Tegal/Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta/Solo.
Kabupaten ini juga terdapat jalur kereta api lintas selatan Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya. Stasiun Purwokerto merupakan stasiun paling besar di wilayah Jawa Tengah bagian barat. Di antara kereta api yang melintasi Purwokerto adalah: Bima (Jakarta Kota-Surabaya Gubeng - Malang), Argo Lawu (Jakarta Gambir-Solo Balapan),Senja Utama dan Fajar Utama (Pasar Senen-Yogyakarta), Logawa (Purwokerto-Jember), dan Purwojaya (Jakarta Gambir-Cilacap).

Media 

Majalah ANCAS 

Majalah ANCAS adalah satu-satunya majalah yang menggunakan bahasa Jawa banyumasan. Majalah ANCAS berisi pendidikan dan kebudayaan juga sastra banyumasan. Terbit sejak tgl 06 April 2010 dengan oplah sekitar 8000 exp. Distribusi majalah ANCAS di wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara juga sampai ke Bali, Kalimantan, Papua, Jakarta, Surabaya,Jogjakarta juga Lampung.

Banyumas TV 

Banyumas memiliki stasiun televisi lokal Banyumas Televisi, waktu on air adalah 12.00 sampai 23.00. Acaranya lebih banyak produksi sendiri dan hasil karya rumah produksi lokal dengan muatan gaya banyumasan yang kental, pada jam-jam tertentu juga merelay stasiun televisi NET.

Radar Banyumas 

Radar Banyumas adalah surat kabar yang terbit di Banyumas, dan masih satu grup dengan Jawa Pos Group.

mBanyumasi 

mBanyumasi adalah surat kabar yang dikelola oleh pengusaha lokal sejak Mei 2006 di Banyumas.

Satelit Post 

Satelit Post adalah surat kabar baru yang terbit di Purwokerto dan sekitarnya. Harga surat kabar ini pada awal terbitnya adalah Rp1.000.

Harian Banyumas 

Harian Banyumas adalah surat kabar baru yang terbit di Purwokerto dan sekitarnya. Harian Banyumas merupakan bagian dari Harian Suara Merdeka. Harga surat kabar ini diawal terbitnya Rp 1.000,-

Pendidikan 

Pendidikan formalTK atau RASD atau MISMP atau MTsSMA atau MASMKPerguruan tinggiLainnya
Negeri396510622921
Swasta6762021123153203
Total6791.1672185362214
Data sekolah di Kabupaten Banyumas
Sumber: Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Banyumas (2010/2011)

Budaya 

Budaya Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, walaupun akarnya masih merupakan budaya Jawa.
Di antara seni pertunjukan yang terdapat di Banyumas antara lain:
  • Wayang kulit gagrag Banyumas, yaitu kesenian wayang kulit khas Banyumasan. Terdapat dua gagrak (gaya), yakni Gragak Kidul Gunung dan Gragak Lor Gunung. Kekhasan wayang kulit gragak Banyumasan adalah napas kerakyatannya yang begitu kental dalam pertunjukannya.
  • Begalan, adalah seni tutur tradisional yang pada upacara pernikahan. Kesenian ini menggunakan peralatan dapur yang memiliki makna simbolis berisi falsafah Jawa bagi pengantin dalam berumah tangga nantinya.
Kesenian musik tradisional Banyumas juga memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan kesenian musik Jawa lainnya, di antaranya:
  • Calung, adalah alat musik yang terbuat dari potongan bambu yang diletakkan melintang dan dimainkan dengan cara dipukul. Perangkat musik khas Banyumas yang terbuat dari bambu wulung mirip dengan gamelan Jawa, terdiri atas gambang barung, gambang penerus, dhendhem, kenong, gong dan kendang. Selain itu ada juga Gong Sebuldinamakan demikian karena bunyi yang dikeluarkan mirip gong tetapi dimainkan dengan cara ditiup (Bahasa Jawa: disebul), alat ini juga terbuat dari bambu dengan ukuran yang besar. Dalam penyajiannya calung diiringi vokalis yang lazim disebut sinden. Aransemen musikal yang disajikan berupa gending-gending Banyumasan, gending gayaBanyumasan, Surakarta-Yogyakarta dan sering pula disajikan lagu-lagu pop yang diaransemen ulang.
  • Kenthongan (sebagian menyebut tek-tek), adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Kenthong adalah alat utamanya, berupa potongan bambu yang diberi lubang memanjang disisinya dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu pendek. Kenthongan dimainkan dalam kelompok yang terdiri dari sekitar 20 orang dan dilengkapi dengan bedug, seruling, kecrek dan dipimpin oleh mayoret. Dalam satu grup kenthongan, Kenthong yang dipakai ada beberapa macam sehingga menghasilkan bunyi yang selaras.
  • Salawatan Jawa, yakni salah satu seni musik bernapaskan Islam dengan perangkat musik berupa terbang jawa. Dalam pertunjukan kesenian ini menyajikan lagu-lagu yang diambil dari kitab Barzanji.
  • bongkel, yakni peralatan musik tradisional sejenis angklung, namun terdiri empat bilah berlaras slendro.
Sejumlah tarian khas Banyumasan antara lain:
  • lengger, merupakan tarian yang dimainkan oleh dua orang perempuan atau lebih. Di tengah-tengah pertunjukkan hadir seorang penari laki-laki disebut badhud(badut/bodor). Tarian ini umumnya dilakukan di atas panggung dan diiringi oleh alat musik calung.
  • sintren, adalah tarian yang dimainkan oleh laki-laki yang mengenakan baju perempuan. Tarian ini biasanya melekat pada kesenian ebeg. Di tengah-tengah pertunjukan biasanya pemain ditindih dengan lesung dan dimasukan ke dalam kurungan, dimana dalam kurungan itu ia berdandan secara wanita dan menari bersama pemain yang lain.
  • aksimuda, yakni kesenian bernapaskan Islam berupa silat yang digabung dengan tari-tarian.
  • angguk, yakni kesenian tari-tarian bernapaskan Islam. Kesenian ini dilakukan oleh delapan pemain, dimana pada akhir pertunjukan pemain tidak sadarkan diri.
  • aplang atau daeng, yakni kesenian yang serupa dengan angguk, dengan pemain remaja putri.
  • buncis, yaitu paduan antara kesenian musik dan tarian yang dimainkan oleh delapan orang. Kesenian ini diiringi alat musik angklung.
  • ebeg, adalah kuda lumping khas Banyumas. Pertunjukan ini diiringi oleh gamelan yang disebut bendhe.

Pariwisata 

Banyumas memiliki beberapa tempat wisata andalan, kebanyakan berupa keindahan alam seperti gua, air terjun dan wana wisata.

Wisata alam 

  • Baturaden
  • Pancuran Pitu
  • Pancuran Telu
  • Gua SaraBadak
  • Curug Gede
  • Curug Ceheng
  • Curug Belot
  • Curug Cipendok
  • Bumi Perkemahan Kendalisada
  • Telaga Sunyi
  • Mata Air Panas Kalibacin
  • Bendung Gerak Serayu
  • Wahana Wisata Lembah Combong
  • Batur Agung Adventure Forest
  • Curug Nangga Pekuncen Ajibarang

Wisata sejarah 

  • Masjid Saka Tunggal
  • Museum Wayang Sendang Mas
  • Museum BRI Purwokerto
  • Museum Jenderal Soedirman

Wisata keluarga 

  • Combong Valley Paint Ball and War Games
  • Serayu River Voyage
  • Dreamland Spring Water Park
  • Depo Bay
  • Taman Rekreasi Andhang Pangrenan
  • Baturraden

Perayaan 

Kabupaten Banyumas memiliki beberapa acara yaitu:
  • Banyumas Extravaganza

Kuliner khas Banyumas 

Kuliner khas dari Banyumas di antaranya adalah:

Masakan 

Masakan khas Banyumas, yaitu:
  • Mendoan tempe
  • sate Bebek Tambak
  • Soto Sokaraja

Minuman 

Minuman khas Banyumas, yaitu:
  • Es Dawet Banyumas

Jajanan 

Jajanan pasar khas Banyumas, yaitu:
  • Getuk goreng sokaraja
  • Jenang jaket khas Mersi (Purwokerto Timur)
  • Kraca
  • Keripik tempe
  • Kue Gelombang Samudra

Oleh-oleh 

Oleh-oleh khas banyumas, yaitu:
  • Nopia
  • Mino (Mini Nopia)

Batik Banyumasan 

Banyumas juga menghasilkan batik, meskipun tidak setenar Solo, Yogyakarta dan Pekalongan. Batik Banyumas mempunyai keunikan karena kedua sisi muka dan belakang mempunyai kualitas yang hampir sama. Batik banyumas yang sekarang ini cukup terkenal adalah Batik produksi Pak Sugito dari Sokaraja. Selain itu sentra batik Banyumasan yang lengkap barada di jalan Mruyung di dalam kompleks alun-alun kota Banyumas.  

Tokoh 

  • Saifuddin Zuhri ,Menteri Agama RI pada kabinet Kerja III,Kerja IV,Dwikora I,Dwikora II dan Ampera I
  • Jenderal Gatot Subroto, wakil kepala staf Angkatan Darat dan penggagas AKABRI(Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
  • Ahmad Tohari, sastrawan yang dikenal melalui trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan telah memperoleh penghargaan dari dalam dan luar negeri.
  • S. Bagio, pelawak yang terkenal pada tahun '80an, membintangi berbagai judul film dan sering tampil dalam acara lawak di TVRI.
  • Sugino Siswocarito, dalang Banyumasan.
  • Sugito Purbocarito, dalang Banyumasan.
  • Surya Esa,Teatrawan.
  • Mayangsari, penyanyi.
  • Pangky Suwito, artis film.
  • Bambang Set, sastrawan.
  • Dharmadi, sastrawan.
  • Darto Helm, pelawak yang terkenal pada era '80an bersama dengan S. Bagyo
  • Soesilo Sudarman, mantan menteri di era Orde Baru.
  • Achmad Mubarok, Politikus Partai Demokrat .
  • Soeparjo Roestam, mantan menteri di era Orde Baru
  • Purnomo, pelari tercepat di Asia pada tahun 80-an
  • M. Koderi, budayawan penulis buku-buku tentang Banyumasan
  • Jend. Surono Reksodimedjo, mantan Menko Polkam
  • Slamet Effendi Yusuf, Politikus Partai Golkar
  • Sutedja, komponis, seniman
  • R. A. Wiryatmadja, Pendiri BRI
  • Margono Sukarjo, Prof. Ahli Bedah Pertama Indonesia
  • Raden Mas Margono Djojohadikusumo, Pendiri BNI 1946
  • Christian Hadinata, pemain bulu tangkis
  • Henri Adolphe van de Velde, politikus Belanda
  • Dolf Nijhoff, pejuang Belanda pada masa PD II
  • Sri Anggono Widagdo, Mahasiswa Pelestari Aksara Jawa.
  • H. Purwoto S. Gandasubrata, S.H., mantan Ketua Mahkamah Agung RI cucu Bupati Banyumas ke 18 KPAA Ganda Subrata
  • H.R. Mochamad Iman, S.H., mantan Hakim Agung dan Ketua Muda Mahkamah Agung RI.
  • Achmad Sultoni, sastrawan dan budayawan

  Sumber : Wikipedia.org